Rainbow~

Rainbow~

17 Des 2015

Bulan Terbelah di Langit Amerika: Kebanggaan Seorang Muslim

Alhamdulillah, film yang selama ini saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Dan lebih bersyukur lagi ternyata bisa nonton premier sebelum ditayangkan di bioskop! Terima kasih Indonesia Hijab Blogger yang lagi-lagi memberikan kesempatan berharga untuk bisa nonton bareng blogger kece lainnya plus artis pemeran dan beberapa orang penting lainnya :")

Pemeran Bulan Terbelah di Langit Amerika *sayang angle nya T^T*


Foto Mba Hanum Rais dan suami, plus beberapa pemeran BTDLA







Film ketiga dari novel karya mba Hanum ini seperti film sebelumnya memiliki pesan yang disampaikan secara apik, cerdas dan tak terkesan menggurui. Belajar banyak dari film ini bagaimana menyebarkan kebaikan tanpa harus membuat orang merasa diceramahi tapi tetep masuk alias makjleb ke hati mereka.




Kejadian WTC yang mengubah pandangan dunia tentang Islam, dan dimana Islamophobia berawal menjadi dasar dari film ini. Bagaimana perlakuan orang Amerika terhadap muslim setelah kejadian WTC pun digambarkan secara nyata di film ini.

Ada satu kalimat yang terngiang-ngiang setelah menonton film ini. Bukan...bukan kalimat "Wouldn't world be better without Islam?", tapi kalimat yang dikeluarkan Azima saat ditanya mengapa ia melepas hijabnya.

"Aku masih dan selalu cinta Islam. Tapi aku kehilangan kebanggaan sebagai seorang muslim"

Hmm.. kalimat itu berhasil membuat saya berpikir keras sepanjang film. Ada kekhawatiran di benak saya, apakah selama ini secara tidak langsung meskipun tidak frontal, kebanggaan saya sebagai seorang muslim juga terkikis?

Teringat saat beberapa orang yang melihat penampilan saya yang berhijab sederhana dan menutup dada lengkap dengan baju panjang dan rok, serta menolak bersalaman dengan lelaki yang bukan mahram, kerap kali bertanya " Oh kamu orang PK* ya? atau kamu HT*? S*lafi?" Wait what?? Ini saya yang salah atau gimana ya? Padahal jelas tertulis di Al Quran bahwa setiap wanita baligh wajib menutup aurat, mengulurkan hijab hingga menutup dada, dan tak boleh bersentuhan dengan non mahram. Ya! Saya melakukan itu karena saya seorang MUSLIM! Seharusnya saya yang bertanya balik pada orang-orang itu " Hey, kita baca Al Quran yang sama kan??" hmm.. *trus malah curhat
Tapi alih-alih menjelaskan hal itu, saya hanya berkata "Ahh enggak kok, hehe" dengan cengiran yang dipaksakan hanya agar obrolan itu tak semakin panjang. Apakah saat saya menjawab itu, ada kebanggan yang terkikis sebagai seorang muslim?

Ketika menyampaikan kebaikan dan ditanggapi orang dengan kata 'sok alim' lantas selanjutnya lebih berhati-hati saat menasihati orang, apakah kebanggaan saya sebagai seorang muslim juga terkikis saat itu?

Azima dengan kondisi di negara yang mayoritas non muslim dengan tabiat yang tak seramah Asia, tentu saja merupakan ujian berat baginya sebagai seorang mualaf, namun bagaimana dengan saya yang sejak lahir sudah mengenal Islam dan di lingkungan yang mayoritas saudara seiman? Mengapa semudah itu kebanggaan sebagai seorang muslim terkikis? Satu pelajaran berharga untuk saya pribadi.

Aaaa...baiklah fokus ke film BTDLA lagi ya hehe.. Plot nya menarik! Videografi nya juga apik, akting pemainnya bagus, meskipun beberapa pemain pendukung masih kurang nendang aktingnya heheu. Tapi film ini film yang tepat di saat maraknya Islamophobia saat ini, menyusul pidato kontroversial Trump tentang dilarangnya muslim masuk ke Amerika. Timing yang sangat teramat TEPAT!

Recommended Movie!! Dan akan tayang hari ini, 17 Desember 2015 di bioskop seluruh Indonesia. Happy Watching ^^

Semoga setiap penonton gak cuma terhibur namun juga ada nilai dari film ini yang bisa dibawa. Meng-Amin- kan omongan mba Hanum saat premier, semoga film tak hanya menjadi film Indonesia, namun menjadi film dunia! Aamiin :)








6 komentar:

Dhianti Ayu mengatakan...

I really feel you, mba Asti... mungkin secara ga lngsng, kebangaan kita sbg muslim jg mulai terkikis yah :" btw, salam kenal ya mbaa. Kmrn sepertinya cuma sempet foto bareng, ga sempet kenalan heheu

AstiYulia mengatakan...

Uwaahhh Dhianti :") *Hugs* Iyaa aku masih inget kok kamu yang mana hehe ^^
Yok kita lanjutkan kenalannya :)

swastikagie mengatakan...

Huhuhu....me feel you too Mba Asti, apalagi dengan maraknya Islam Nusantara dan sebagainy, semoga kita semua diberikan ketetapan hati oleh Allah dan tidak terbawa arus globalisasi #malahcurhat :D

Salam kenal mbak, mampir ke bloggie #promo and see you soon. Kemarin nggak sempat kenalan ih, dateng nge pas pulang duluan :(

NiaNastiti mengatakan...

Perjalanan keimanan tiap orang beda2 Mba, hehe. Dan mari yakini yg menurut kita benar dengan penuh kebanggaan sebagai muslim :)

Hana Bilqisthi mengatakan...

Salam kenal mba asti :) makasih ya kemarin mau bantu foto Hana sama Retno.. wah.. Hana ngga nyangka kalau masih ada perlakuan ngga enak sama perempuan berhijab.. sabar ya mba :) tetep semangat :D

AstiYulia mengatakan...

@Anggi: Iyaaa...untung aja gak dibilang islam nusantara xDD

@Nia: Yuph setuju mba :)Prosesnya memang beda-beda..postinganku lebih ke berharap sesama muslim saling mendukung proses masing-masing bukannya me label-kan orang ^^

@Hana: Iya, meskipun lama-lama capek juga sih orang2 itu xDD